Sumber vanillin, syringic aldehyde, dimethyl sulfoxide, Lignin (Dealkaline) dapat sebagai bahan pengental plastik fenolik, untuk memperkuat karet (khususnya untuk sol sepatu), sebagai bahan tambahan lumpur minyak, untuk menstabilkan emulsi aspal, untuk mengendapkan protein.

Kemunculan lumut kerak secara keseluruhan digambarkan sebagai krustosa (membuat kerak tipis dan rata pada substratum), foliosa atau frutikosa (bentuk tegak, bercabang, menyerupai semak).Lumut tumbuh perlahan dari beberapa milimeter hingga beberapa meter setiap tahunnya.Mereka bereproduksi sebagian besar melalui perkembangan apothecia atau perithecia, membentuk lumut baru pada perkecambahan ascospora hanya jika ada mitra alga yang jika tidak ada maka jamur akan mati.
Hampir 700 bahan kimia, yang unik pada lumut, membantu lumut untuk bertahan hidup dan menangkal serangan bakteri, jamur lain, dan herbivora yang merumput.
Lumut termasuk dalam komunitas kerak tanah dan membantu menstabilkan tanah, terutama di daerah gurun.Cyanolichens berkontribusi dalam mengikat nitrogen pada ekosistem tempat mereka tumbuh.LicheGare digunakan untuk mengidentifikasi usia permukaan (tempat mereka tumbuh) dengan teknik yang disebut lichenometri.
Lumut merupakan indikator pencemaran karena sensitivitasnya yang berbeda terhadap sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon, serta kemampuannya dalam menyerap dan mengakumulasi logam berat dan radionuklida.
Zat seperti pigmen, racun, antibiotik, dll diperoleh dari lumut kerak, yang sangat berguna sebagai sumber pewarna (misalnya Roccella, penyedia lakmus), obat-obatan dan wewangian.Beberapa lumut, seperti lumut Islandia dan lumut rusa, digunakan sebagai makanan di wilayah Arktik.